Penulis : Oka Pratama, S.Pd.
03 Desember 2022
ARTIKEL
HUBUNGAN FASILITAS BENGKEL DAN LINGKUNGAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI PESERTA DIDIK
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jalur pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sifat spesialis kejuruan dan persyaratan dunia industri dan dunia usaha. Upaya untuk menghadapi tantangan di era industrialisasi saat ini, agar tidak terdesak oleh tenaga ahli dari negara lain, maka sangat perlu dikembangkan sikap profesional dalam bekerja. Terutama (SMK) dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan memiliki keterampilan yang khusus sesuai dengan bidangnya yang dapat menjadi acuan atau bekal bagi siswa untuk dapat bekerja ataupun membuka lapangan pekerjaan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka SMK harus membekali siswa dengan kompetensi yang cukup agar peserta didiknya mampu bersaing di dunia kerja. Menurut Mac Ashan dalam Wina Sanjaya (2006 : 6), kompetensi adalah suatu pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan kapabilitas yang dimilki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif dan psikomotornya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Gordon (1988) dalam Wina Sanjaya (2006 : 6) menjelaskan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi, yaitu aspek pemahaman, keterampilan, nilai, sikap dan minat. Salah satu usaha yang dapat diupayakan adalah pada mata pelajaran praktik pemesinan.
Berbicara tentang praktik terutama peraktik pemesinan yang ada di SMK, masih banyak permasalahan-permasalahan yang perlu diperhatikan pertama kali adalah fasilitas bengkel/laboratorium. Padahal fasilitas yang lengkap dan relevan dapat membantu pencapaian hasil belajar yang optimal.
Permasalahan yang selanjutnya terdapat pada lingkungan praktik atau lingkungan kerja, lingkungan praktik merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi praktik siswa, dalam hal ini kondisi lingkungan kerja yang nyaman dapat membuat siswa merasa senang dalam melakukan pekerjaanya. Sebaliknya jika mereka merasa tidak nyaman dan tertekan dalam melakukan maka hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi praktik siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukanto Reksohadiprojdo dan Indriyo Gitosudarmo (1992: 153) lingkungan kerja yang buruk akan mempengaruhi pekerja, produktivitas kerja menjadi menurun, karena pekerja merasa terganggu dalam pekerjaannya, hingga tidak dapat mencurahkan perhatian penuh terhadap pekerjaanya. Sebaliknya jika para pekerja merasa senang dengan lingkungan praktik mereka, mereka akan memberikan lebih banyak perhatian, imajinasi dalam menjalankan pekerjaanya.
Menurut Good dalam Sukardi (2015: 10), fasilitas bengkel itu adalah sarana untuk mempermudah, mempelancar, mengefektifkan serta mengefesiensikan dalam melaksanakan praktik/praktikum yang berhubugan dengan produksi barang dan jasa. menurut Sukanto Reksohadiprojdo dan Indriyo Gitosudarmo (1992: 153), lingkungan praktik merupakan segala sesuatu yang ada disekitar tempat praktik dan dapat mempengaruhi tingkah laku dan kepribadian pekerja. hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitf, afektif dan psikomotoris berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa (Nana Sudjana, 2013: 3).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Heru Budi Setiawan (2001) diketahui terdapat hubungan yang positif dan signifikan dari fasilitas bengkel dan lingkungan praktik secara bersama-sama dengan prestasi kerja bangku dengan koefisien korelasi (rx1x2Y) = 0,477 dan sumbangan efektifnya sebesar 22, 8%. Sedang penelitian yang dilakukan oleh Ariyanto (2011) diketahui terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas bengkel dan perawatan lingkungan praktik secara bersama-sama terhadap prestasi kerja kayu dengan koefisien korelasi (rx1x2Y) = 0,777 dan sumbangan efektifnya sebesar 60.41%.
Dari uraian hasil observasi dan beberapa penelitian di atas maka SMK yang ada di indonesia perlu meningkatkan fasilitas bengkel dan lingkungan praktik terhadap prestasi praktik pemesinan.